MUKOMUKO, BE - Keterbatasan penyediaan listrik PLN di wilayah Kabupaten Mukomuko masih menjadi masalah utama. Di wilayah Kecamatan Mukomuko Selatan, Air Rami, Malin Deman dan sekitarnya, hingga kini listrik masih mati total. 27 ribu warga di tiga kecamatan itu mengharapkan penerangan listrik bisa normal. Namun keinginan itu sepertinya masih jauh dari yang diharapkan.
Apa harus menunggu masyarakat marah dulu baru pemerintah mau mendengar keluhan kami. Kami sangat berharap pemerintah daerah dan wakil rakyat di DPRD bisa mencarikan solusi krisis listrik yang terjadi saat ini, kata Kades Pasar Ipuh, Mukomuko Selatan, Edi Harianto.
Warga Mukomuko sendiri sepertinya sudah lelah berharap. Apalagi ditambah selain krisis listrik, di sebagian wilayah Mukomuko juga mengalami krisis air bersih. Proyek penyediaan listrik di beberapa tempat telah dilakukan Pemkab. Namun sampai sekarang mana realisasinya. Begitu pula dengan air bersih dari PDAM. Padahal miliaran rupiah dianggarkan untuk listrik dan PDAM tapi tidak ada yang berhasil, ungkap anggota DPRD Mukomuko, Burhandari S Pd.
Burhandari mencontohkan proyek PDAM yang dianggarkan untuk mengalirkan air bersih dari Air Gegas. Setelah selesai sampai saat ini pelanggan PDAM sama sekali belum pernah menikmati air bersih tersebut. Sementara khusus di Ipuh, karena listrik mati, PDAM berasalan tidak bisa mensuplay airnya ke pelanggan.
Listrik mati, PDAM juga mati. Padahal zaman sudah begitu majunya. Mukomuko ini sudah cukup lama menjadi kabupaten yang logikanya persoalan-persoalan mendasar telah bisa diatasi. Tapi, masalah air dan listrik saja tidak selesai-selesai, tukas Burhandari.
Menurut dia, masalah itu harus menjadi catatan besar bagi Pemkab Mukomuko ke depan untuk bisa mengatasinya. Masyarakat sudah lelah berharap. Berbulan-bulan listrik mati, begitu juga air PDAM, ujarnya.(900/123)